Saat diwawancara oleh salah satu reporter The Jakarta Post Triwik
April 2012, saya ditanya tips untuk perempuan yang ingin jalan-jalan sendirian
atau hanya berdua dengan sahabat perempuan. Hal ini juga yang sering ditanyakan
teman-teman traveler perempuan.
Banyak teman -teman yang mengira beberapa kota besar di Eropa
Barat jauh lebih aman dari kota Jakarta yang rawan copet atau preman sehingga
sering kurang waspada saat berjalan-jalan ke Paris misalnya. Uhm pernah lihat
film “Taken 1” ? Film itu menurut saya menceritakan dengan baik kenyataan/ sisi
gelap dari Kota Paris yang sering digambarkan kota cinta dan glamour.
Kenyataannya? Kota-kota besar di Eropa Barat banyak didiami imigran dari
negara-negara tetangga di Eropa Timur, Afrika dan Asia dan banyak turis/
traveler yang bernasib sial mengalami kecopetan, apalagi dengan keadaan
ekonomi di Eropa yang sedang tidak bagus.
Saya ingat sekali saat sedang berwisata ke Amsterdam pertama
kali tahun 2006, petugas di Pusat Informasi Turis dan KLM dengan ramah
memperingatkan untuk hati-hati terhadap pencopet. Seorang sahabat yang baru
saja kembali dari backpacking ke Eropa, baru ketiban sial, karena tas
ransel yang berisi kamera, ipad, HP dan paspornya hilang disamber pencopet di
Stasiun Paris Gare du Nord. Seorang traveler perempuan Indonesia malah lebih
sial dari sahabat saya karena kecopetan di dua kota di Eropa Barat. Cerita sial
lainnya, seorang turis laki-laki Indonesia kehilangan tas berisi ratusan
euro di bis antar negara yang ia naiki. Salah satu traveler pria pernah
cerita berkenalan dengan seorang laki-laki di Istanbul yang berlanjut dengan
dugem dan saat bangun (karena mabuk) barang-barang berharga di dompet raib.
Terus gimana, apa harus paranoid dan mengurungkan diri untuk
jalan-jalan sendiri? Wah jangan doong, di kota mana pun kalau kita kurang
waspada atau menarik pencuri untuk menjadikan kita target kejahatan mereka, ya
pasti kecopetan.
Berikut tips aman
untuk para solo traveler
- Catat alamat, nomor
telephone dan imel Kedutaan Besar atau Konsulat Indonesia di kota
tersebut.
- Scan semua dokumen
penting (paspor, tiket pesawat/ tanda booking, asuransi perjalanan dll) kirim
ke email dan bawa salinan dokumen penting tersebut
- Cetak alamat dan rute menuju tempat
penginapan dari bandara , apa saja kendaraan umum yang bisa digunakan untuk
mencapai Hostel. Jika negara tujuan bukan pengguna bahasa Inggris, apalagi
semua petunjuk di informasi umum tidak ditulis dalam bahasa Latin (jepang,
china, india dll) kamu bisa menunjukkan kertas ini kepada orang lokal yang kamu
temui.
- Pelajari
buku petunjuk/ peta alat transportasi umum, supaya kita tidak perlu bolak-balik
membuka peta, apalagi membuka peta di tempat umum, ini hanya memancing pencopet
untuk mencuri barang-barang berharga kamu, karena kebanyakan orang, terutama
orang Eropa, menilai orang Asia yang bisa pergi jauh (ke Eropa) pastinya
mempunyai uang banyak dan barang-barang mahal.
- Pelajari
dengan baik tempat-tempat tujuan, hal-hal apa yang harus diwaspadai,
tempat-tempat yang sering menjadi tempat kejadian tidak aman.
- Pintarlah memilih akomodasi. Salah satu
faktor untuk memilih akomodasi bukan hanya harga yang super murah, tapi
pertimbangkan kemudahan akses menuju tempat-tempat atraksi wisata, sarana
transportasi dan komentar dari traveler yang pernah menginap di Hostel
tersebut.
- Kalau kamu bepergian sendiri,
pintar-pintarlah bergaul dengan sesama penghuni hostel, sehingga bisa pergi
bareng ke tempat tujuan yang sama. Biasanya hostel mempunyai lobby,
perpustakaan atau tempat untuk kumpul-kumpul dan acara BBQ, gunakan kesempatan
ini untuk menambah teman.
- When in
rome do like a Roman. Sebisa mungkin jangan menunjukkan diri kamu turis,
terutama saat di tempat umum (bukan tempat wisata) seperti stasiun, terminal
bis, dan restoran. Jangan pula kelihatan polos, PD (Percaya diri) is the
best. Tampang Asia yang polos kadang-kadang menjadi sasaran empuk para
penipu. Bersikaplah seolah-olah kamu bukan turis Asia yang baru pertama kali
menginjakkan kaki ke Eropa. Ada seorang turis Indonesia yang terkena tipu
komplotan pencopet di Madrid yang berpura-pura sebagai polisi. Jangan langsung
takut jika kamu tidak punya salah apa pun, apalagi punya visa, jika ada yang
menghentikan kamu, minta diperiksa di tempat umum yang ramai atau di kantor
polisi.
- Dokumen penting, kartu
kredit, uang jumlah besar lebih baik taruh di tas pinggang / body wallet
- Waspada jika berkenalan dengan orang baru,
pernah lihat film tentang penculikan turis remaja Amerika di Paris kan (Taken)?
Jangan asal memberikan info pribadi
- Untuk perempuan, pertajam instinct, kalau ada
yang mencurigakan/ kurang nyaman/ perasaan ngga enak, lebih baik percaya pada
insticnt kamu daripada menyesal belakangan, segera ke tempat ramai
- Mesti pintar jaga diri, flirting-flirting OK, tapi intinct harus tetap jalan. Buat yang
laki-laki bukan berarti aman pergi sendiri, di Roma, komplotan pencopet
memanfaatkan anggota perempuan cantik untuk pengalih perhatian target copet
turis laki-laki.
- Jangan
mempercayakan tas yang berisi barang berharga ke teman perjalanan kamu apalagi
kalau kamu baru kenal dan teman kamu tipe orang yang cuek/ egois. Sahabat saya
sempat menitipkan tas ransel besarnya ke teman perjalanan orang Indonesia yang
baru dia kenal sebelum mulai travelingnya ke Eropa. Saat itu dia ingin ke
toilet di Paris Gare du Nord. Hasilnya? Tas berisi macam-macam gadget dan
paspor hilang lenyap padahal hanya ditinggal sekian menit.
- Jangan pernah meletakkan tas berisi barang mahal/ dokumen penting, uang dalam
jumlah besar, jauh dari pengawasan kamu, apalagi saat naik bis/
kereta dan kamu mudah tertidur, taruhlah di pangkuan kamu.
Baca juga berbagai pengalaman penipuan yang dialami para backpacker di sini
Apa yang harus kamu
lakukan jika kecopetan dan paspor hilang?
Nah kalau kamu sudah hati-hati tetapi kejadian juga jadi korban pencopet atau scammer, apa yang harus kamu lakukan ? Panik, paranoid, marah, pastinya itu perasaan
yang hinggap. Kamu ngga akan berhenti untuk menyesali diri kenapa bisa demikian
bodoh / teledor. Tapi demi mengurangi kerugian akibat kehilangan benda-benda berharga, lebih baik lakukan hal di bawah ini :
- Secepat mungkin minta saudara di Indonesia
untuk memblokir kartu ATM ke Bank kamu
- Cari kantor polisi terdekat untuk membuat
surat keterangan kehilangan
- Jika paspor kamu juga hilang/ kecopetan, buat
janji ke Konsulat/ Kedubes RI untuk minta dibuatkan surat perjalanan laksana
paspor.
#Tipstraveling #Independentraveling #Tipsbackpacker