April 14, 2017

Tips Keamanan Saat Traveling





Saat diwawancara oleh salah satu reporter The Jakarta Post Triwik April 2012, saya ditanya tips untuk perempuan yang ingin jalan-jalan sendirian atau hanya berdua dengan sahabat perempuan. Hal ini juga yang sering ditanyakan teman-teman traveler perempuan.

Banyak teman -teman yang mengira beberapa kota besar di Eropa Barat jauh lebih aman dari kota Jakarta yang rawan copet atau preman sehingga sering kurang waspada saat berjalan-jalan ke Paris misalnya. Uhm pernah lihat film “Taken 1” ? Film itu menurut saya menceritakan dengan baik kenyataan/ sisi gelap dari Kota Paris yang sering digambarkan kota cinta dan glamour. Kenyataannya? Kota-kota besar di Eropa Barat banyak didiami imigran dari negara-negara tetangga di Eropa Timur, Afrika dan Asia dan banyak turis/ traveler yang bernasib sial mengalami kecopetan, apalagi dengan keadaan ekonomi di Eropa yang sedang tidak bagus. 



Saya ingat sekali saat sedang berwisata ke Amsterdam pertama kali tahun 2006, petugas di Pusat Informasi Turis dan KLM dengan ramah memperingatkan untuk hati-hati terhadap pencopet. Seorang sahabat yang baru saja kembali dari backpacking ke Eropa, baru ketiban sial, karena tas ransel yang berisi kamera, ipad, HP dan paspornya hilang disamber pencopet di Stasiun Paris Gare du Nord. Seorang traveler perempuan Indonesia malah lebih sial dari sahabat saya karena kecopetan di dua kota di Eropa Barat. Cerita sial lainnya, seorang turis laki-laki Indonesia kehilangan tas berisi ratusan euro di bis antar negara yang ia naiki. Salah satu traveler pria pernah cerita berkenalan dengan seorang laki-laki di Istanbul yang berlanjut dengan dugem dan saat bangun (karena mabuk) barang-barang berharga di dompet raib.

Terus gimana, apa harus paranoid dan mengurungkan diri untuk jalan-jalan sendiri? Wah jangan doong, di kota mana pun kalau kita kurang waspada atau menarik pencuri untuk menjadikan kita target kejahatan mereka, ya pasti kecopetan. 

Berikut tips aman untuk para solo traveler 

  • Catat alamat, nomor telephone dan imel Kedutaan Besar atau Konsulat Indonesia di kota tersebut.  

  • Scan semua dokumen penting (paspor, tiket pesawat/ tanda booking, asuransi perjalanan dll) kirim ke email dan bawa salinan dokumen penting tersebut 

  • Cetak alamat dan rute menuju tempat penginapan dari bandara , apa saja kendaraan umum yang bisa digunakan untuk mencapai Hostel. Jika negara tujuan bukan pengguna bahasa Inggris, apalagi semua petunjuk di informasi umum tidak ditulis dalam bahasa Latin (jepang, china, india dll) kamu bisa menunjukkan kertas ini kepada orang lokal yang kamu temui. 

  • Pelajari buku petunjuk/ peta alat transportasi umum, supaya kita tidak perlu bolak-balik membuka peta, apalagi membuka peta di tempat umum, ini hanya memancing pencopet untuk mencuri barang-barang berharga kamu, karena kebanyakan orang, terutama orang Eropa, menilai orang Asia yang bisa pergi jauh (ke Eropa) pastinya mempunyai uang banyak dan barang-barang mahal. 

  • Pelajari dengan baik tempat-tempat tujuan, hal-hal apa yang harus diwaspadai, tempat-tempat yang sering menjadi tempat kejadian tidak aman.  

  • Pintarlah memilih akomodasi. Salah satu faktor untuk memilih akomodasi bukan hanya harga yang super murah, tapi pertimbangkan kemudahan akses menuju tempat-tempat atraksi wisata, sarana transportasi  dan komentar dari traveler yang pernah menginap di Hostel tersebut.  

  • Kalau kamu bepergian sendiri, pintar-pintarlah bergaul dengan sesama penghuni hostel, sehingga bisa pergi bareng ke tempat tujuan yang sama. Biasanya hostel mempunyai lobby, perpustakaan atau tempat untuk kumpul-kumpul dan acara BBQ, gunakan kesempatan ini untuk menambah teman.  

  • When in rome do like a Roman. Sebisa mungkin jangan menunjukkan diri kamu turis, terutama saat di tempat umum (bukan tempat wisata) seperti stasiun, terminal bis, dan restoran. Jangan pula kelihatan polos, PD (Percaya diri)  is the best. Tampang Asia yang polos kadang-kadang menjadi sasaran empuk para penipu. Bersikaplah seolah-olah kamu bukan turis Asia yang baru pertama kali menginjakkan kaki ke Eropa. Ada seorang turis Indonesia yang terkena tipu komplotan pencopet di Madrid yang berpura-pura sebagai polisi. Jangan langsung takut jika kamu tidak punya salah apa pun, apalagi punya visa, jika ada yang menghentikan kamu, minta diperiksa di tempat umum yang ramai atau di kantor polisi. 

  • Dokumen penting, kartu kredit, uang jumlah besar lebih baik taruh di tas pinggang / body wallet  

  • Waspada jika berkenalan dengan orang baru, pernah lihat film tentang penculikan turis remaja Amerika di Paris kan (Taken)? Jangan asal memberikan info pribadi 

  • Untuk perempuan, pertajam instinct, kalau ada yang mencurigakan/ kurang nyaman/ perasaan ngga enak, lebih baik percaya pada insticnt kamu daripada menyesal belakangan, segera ke tempat ramai  

  • Mesti pintar jaga diri, flirting-flirting OK, tapi intinct harus tetap jalan. Buat yang laki-laki bukan berarti aman pergi sendiri, di Roma, komplotan pencopet memanfaatkan anggota perempuan cantik untuk pengalih perhatian target copet turis laki-laki.  

  •  Jangan mempercayakan tas yang berisi barang berharga ke teman perjalanan kamu apalagi kalau kamu baru kenal dan teman kamu tipe orang yang cuek/ egois. Sahabat saya sempat menitipkan tas ransel besarnya ke teman perjalanan orang Indonesia yang baru dia kenal sebelum mulai travelingnya ke Eropa. Saat itu dia ingin ke toilet di Paris Gare du Nord. Hasilnya? Tas berisi macam-macam gadget dan paspor hilang lenyap padahal hanya ditinggal sekian menit. 
  • Jangan pernah meletakkan tas berisi barang mahal/ dokumen penting, uang dalam jumlah besar, jauh dari pengawasan kamu, apalagi saat naik bis/ kereta dan kamu mudah tertidur, taruhlah di pangkuan kamu. 
Baca juga berbagai pengalaman penipuan yang dialami para backpacker di sini




Apa yang harus kamu lakukan jika kecopetan dan paspor hilang? 

Nah kalau kamu sudah hati-hati tetapi kejadian juga jadi korban pencopet atau scammer, apa yang harus kamu lakukan ? Panik, paranoid, marah, pastinya itu perasaan yang hinggap. Kamu ngga akan berhenti untuk menyesali diri kenapa bisa demikian bodoh / teledor. Tapi demi mengurangi kerugian akibat kehilangan benda-benda berharga, lebih baik lakukan hal di bawah ini : 
  •      Secepat mungkin minta saudara di Indonesia untuk memblokir kartu ATM ke Bank kamu
  •      Cari kantor polisi terdekat untuk membuat surat keterangan kehilangan
  •      Jika paspor kamu juga hilang/ kecopetan, buat janji ke Konsulat/ Kedubes RI untuk minta dibuatkan surat perjalanan laksana paspor.


Nah semoga dengan tulisan ini kamu ngga paranoid ya, tetap semangat menjelajah dunia.
*Baca juga macam-macam penipuan di kota-kota tujuan wisata dunia di sini : Penipuan (Scammer) di Tempat Wisata Dunia. Waspadalah !

#Tipstraveling #Independentraveling #Tipsbackpacker 


No comments:

Post a Comment

Let it go - Menanggapi fenomena pelakor

Entah karena ada medsos atau memang angka perselingkuhan makin tinggi, kenapa akhir2 ini makin banyak perselingkuhan. Entah karena per...