February 28, 2017

Belajar bijak (dan sabar memahami hikmah) dari Nabi Khidir



Setiap malam Jumat, sebagian muslim membaca Surat Al Kafi.
Di dalam surat tersebut ada cerita ketidaksabaran dan kegagalan nabi Musa
memahami hikmah cerita Nabi Khidir yang beliau ikuti.
Entahlah, apa teman-teman muslim yang religius dan rutin membaca surat al kafi
memahami hikmah dari cerita nabi Khidir. Saya masih teringat kejamnya fitnah
pada Jokowi saat kampanye pilpres yg dibilang kafir, china, PKI dll
Kita mudah membenci orang sekalipun kita tidak kenal dekat, hanya karena hasutan
berita yang sumbernya pun tidak bisa dipercaya. Kita mudah tertipu penampilan
luar yang hanya pencitraan, yang tampak manis di luar.
Beruntung, Allah menciptakan seorang Jokowi. Saya tidak melihat dia
hanya sebagai presiden, tapi juga sebagai teladan seorang muslim yang memahami
hikmah ajaran-ajaran islam. Saya mengagumi sisi spiritual beliau. Fitnahan dan
hinaan terhadap Jokowi jauh lebih berat dari saya, tapi dia woles, tidak reaktif,
dia membalas dengan bekerja sebagai bukti dia amanah. Dia bahkan tidak sakit hati
pada orang-orang yang memfitnahnya apalagi menghina fisiknya dengan sebutan
binatang.
Pak jokowi cuma agak marah saat sang mantan menyindir pembangunan yang
dia lakukan. Saya belum bisa menjadi seperti beliau. Untuk teman-teman yang pernah
terhasut fitnah, sadarkah kalian, secara tidak sengaja kalian telah berdosa pada
orang yang difitnah dan dihina, karena kepolosan kalian dan kemalasan untuk
menggunakan akal dan qalbu kalian? Dosa yang tidak terasa dosa. Sebagian malah memuja penghina presiden dengan sebutan "Pembela Islam" walau kemudian terbukti ada akun instagramnya yang berisi foto-foto tanpa hijab, beda dengan kesan solehanya di akun Facebook
Kita memang tidak bisa bijak seperti Nabi khidir, bahkan Musa yang nabi pun
gagal karena ketidaksabaran dia.

Kebenaran sejati tidak harus tampak saat ini, tapi Tuhan bisa membukanya nanti.
Untuk itu jika tidak tahu suatu hal, diam, berpikir dengan otak dan rasakan dengan kalbu.
Sabar untuk mengerti hikmah dari setiap peristiwa.
Jika Tuhan ingin meninggikan derajat seseorang, mudah bagiNya, meskipun
seribu jin dan manusia menghina.

*tafakur sejenak lebih baik dari
ibadah setahun*

#tafakur

No comments:

Post a Comment

Let it go - Menanggapi fenomena pelakor

Entah karena ada medsos atau memang angka perselingkuhan makin tinggi, kenapa akhir2 ini makin banyak perselingkuhan. Entah karena per...