Saat kamu menyatakan cinta, lalu melamar perempuan yang kamu cintai
Tahukah kamu, keputusan sang perempuan untuk menerima adalah keputusan yang sangat berat
Dia harus memikirkan jauuuuuuuuuuuuh ke depan, menaruh harapan-harapannya pada satu laki-laki yang dia percaya
mengorbankan sebagian 'kebebasan' sebagai perempuan lajang, demi kebahagian dirimu, anak-anakmu, lalu dirinya
mengorbankan sebagian 'kebebasan' sebagai perempuan lajang, demi kebahagian dirimu, anak-anakmu, lalu dirinya
Sejak dia menerima lamaranmu, dia siap menjadikan dirinya kepentingan kesekian setelah dirimu, dan anak-anakmu
Tapi biarpun begitu dia bahagia karena melakukan itu untuk orang-orang yang dia cintai.
Tapi biarpun begitu dia bahagia karena melakukan itu untuk orang-orang yang dia cintai.
Jangan kau sia-siakan keputusannya untuk menerima dirimu, diantara laki-laki lain yang mendekatinya.
Saat kamu melamar dia, satu kalimat itu harus kau pertanggungjawabkan sampai mati, bukan hanya setahun, dua tahun, tiga tahun, atau lima tahun.
Kau bilang akan memberinya kebahagian, bahagiakan dia sampai ajal mendekat.
Kau bilang akan mencintainya, cintai dia apa pun keadaannya
Kau bilang akan mencintainya, cintai dia apa pun keadaannya
Sekali mengucapkan, mestinya kamu tahu akibat dari kalimat itu.
Jangan kau khianati perempuan yang telah menaruh harapan dan masa depannya pada dirimu.
Jangan kau khianati perempuan yang telah menaruh harapan dan masa depannya pada dirimu.
*Peluk hangat untuk semua istri yang saat ini sedang berjuang memupuk cinta dengan suaminya*
#relationship #humanism
No comments:
Post a Comment