Beberapa hari sebelum memulai traveling ke eropa, saya sempat khawatir jika akan mengalami perlakuan kurang menyenangkan karena kondisi saya yang saat ini mengenakan jilbab, apalagi Eropa lebih memperketat keamanan sejak Peristiwa 'Paris Attack', dan serangkaian bom di Brussels dan Jerman.
Ketakutan saya ternyata salah.
Dimulai dari Singapora, saat mencari makanan di Changi Airport, pelayan di outlet resto dengan jujur bilang "No, this is no halal food" sekalipun menunya bukan babi (walaupun ayam / daging sapi tapi mungkin dimasak dengan minyak babi atau ang chiu)
Saat pemeriksaan imigrasi Charles de Gaulle Paris, saya dan grup tidak mengalami masalah. Saya pernah baca pengalaman kurang menyenangkan dari seorang muslimah berjilbab saat pemeriksaan di CDG airport di grup Backpacker Dunia beberapa tahun lalu. Padahal semua nama peserta trip laki-laki dimulai dengan Muhammad, dan kami yg perempuan semua berjilbab. Lewat pemeriksaan imigrasi di bis dari Paris ke Belanda pun tidak ada masalah, yang penting saya senyum.
Selama di Paris, Amsterdam, Brussels dan Milan pun, perlakuan orang lokal pun baik. Saat kita beli makanan, mereka mengingatkan jika makanan yang dijual tidak halal.
Saat di toko H & M dekat Damsquare, seorang peserta berjilbab menutup setengah mukanya dengan syal wool karena kedinginan. Mas SPG bule dengan sopan mengingatkan, "Jangan madame, nanti kamu dikira teroris" (dalam bahasa Inggris tentunya)
Saat pulang dari Trocadero jam 10 malam, sendirian berjalan melewati beberapa Afro, saat saya tanya jalan ke hotel, Alhamdulilah, ada Afro laki-laki yang dengan baik mengantar saya sampai dekat hotel di Rue Vinaigrier, karena tahu saya saudara semuslim. Padahal sepanjang jalan keluar dari stasiun metro, saya sempat ketakutan dan berdoa tidak ada orang yang mencopet saya.
Di penginapan di Soft Hotel Paris, receptionistnya menyapa "Assalamu alaikum are you muslim?" Sekalipun dia orang Perancis asli.
Saat bertemu salah satu penghuni muslim, dia menyapa saya, "Muslim dari mana?" Saya tidak menyangka dia muslim, karena perawakannya seperti bule. Ternyata dia orang Suriah yang sudah tinggal di Jerman.
Di penginapan di Milan, saat salah satu peserta trip memanaskan pizza yang dibeli di Carrefour, petugasnya mengingatkan, pizza itu mengandung babi. Ternyata bukan hanya proceta yang berarti mengandung babi, procioto juga.
Lihatlah, orang-orang non muslim pun respek menjaga kita dari makanan non halal
Dan karena jilbab adalah penanda muslim, muslim-muslim baik orang setempat (keturunan imigran) maupun turis yang berpapasan saat kita traveling tak segan-segan menyapa assalamu alaikum. Saat di Les Villages tempat perbelanjaan barang-barang bermerek di pinggiran Paris, beberapa turis Malaysia dengan ramah memulai percakapan. Ah indahnya ukhuwah islamiyah. Hal ini tidak saya alami saat saya belum berjilbab (karena sulit untuk menebak saya muslimah)
Kalau dulu sih sering disapa orang-orang keturunan Tionghoa. Saat di Paris dan Milan, karena persamaan muka, sering disapa orang-orang Philipina yang mengira saya Pinay, jilbab saya ternyata tidak menjadi batasan bagi mereka yang mengira saya saudara sebangsa.
Saat pemeriksaan di CDG untuk terbang ke Milan, semua penumpang diwajibkan membuka jaket, penutup leher (syal wool), jam, sepatu boot, dll. Seorang petugas perempuan meminta saya untuk melepas kain kerudung, dan saya bilang, "Non Madame c'est hijab, je suis musulmane" dan dia dengan sopan meminta maaf "Oh, Pardon"
Saat akan naik easy jet, petugas wanita di desk check in dengan baik bilang kita masih bisa menambah tas ke bagasi, padahal batasannya cuma satu koper per satu penumpang.
Alhamdulilah semua kekhawatiran saya ternyata salah. Saya percaya, perlakuan orang ke kita, tergantung sikap dan pembawaan kita. Sebagai muslim, kita bisa menebarkan pesan "islam pembawa rahmat' misalnya saat di metro (subway) bis atau tram kita memberi tempat duduk ke nenek-nenek atau memasang wajah ramah yang wajar.
Jadi tidak ada yang perlu dikhawatirkan karena jilbab kita, tapi khawatirlah pada sikab buruk kita.
Di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung.
Happy traveling
#EuroTrip #muslimtraveler #tips #humanisme #tolerance #Hijaber #Hijabtraveler
#EuroTrip #muslimtraveler #tips #humanisme #tolerance #Hijaber #Hijabtraveler
No comments:
Post a Comment